Mualilah dengan BASMALLAH dan akhiri dengan HAMDALLAH

Sabtu, 29 Oktober 2011

FUNCTION KEY PADA KEYBOARD

Diposting oleh Ria Nur Handayani.S di 04.35 0 komentar

Umumnya dikenal sebagai “function keys” atau diartikan dalam bahasa indonesia adalah “tombol fungsi”, F1 sampai F12 mungkin memiliki berbagai kegunaan yang berbeda atau tidak digunakan sama sekali. Tergantung pada sistem operasi yang dipasang dan program perangkat lunak yang dipakai. Sebuah program tidak hanya menggunakan masing-masing “tombol fungsi”, tetapi juga menggabungkan fungsi tombol dengan ALT dan / atau CTRL kunci. misalnya, pengguna Microsoft Windows dapat menekan ALT + F4 untuk menutup program yang sedang aktif.
Di bawah ini adalah daftar pendek dari beberapa fungsi umum dari “tombol fungsi” pada komputer yang menjalankan Microsoft Windows. Seperti yang penulis sebutkan di atas, bahwa tidak semua program mendukung semua “tombol fungsi” dan / atau dapat melakukan tugas yang berbeda-beda seperti yang disebutkan di bawah ini.
F1
F1 = Hampir selalu digunakan sebagai tombol bantuan, hampir setiap program akan membuka layar bantuan (help) ketika tombol ini ditekan.
Windows key + F1 = membuka “Microsoft Windows Help” dan “support center” .
Shift + F1 = menunjukkan format dokumen (MS Word)
ALT + F1 = Pergi ke halaman berikutnya
ALT + Shift + F1 = Pergi ke halaman sebelumnya

Minggu, 16 Oktober 2011

TUGAS LOGIKA INFORMATIKA

Diposting oleh Ria Nur Handayani.S di 00.41 0 komentar
PERNYATAAN:
A : Saya suka kuliah logika informatika
B :Belajarnya Asik
C : Aku kuliah di STMIK Banjarbaru
D :Mahasiswinya cantik-cantik dan mahasiswanya ganteng-ganteng

TUGAS !!
Ubahlah Kalimat dibawah ini menjadi simbol kalimat logika !
1. saya kuliah di STMIK Banjarbaru dan saya suka kuliah logika informatika.
2. Jika aku kuliah di STMIK Banjarbaru dan hanya jika mahasiswinya cantik-cantik dan mahasiswanya ganteng-ganteng.
3. Tidak benar bahwa saya tidak suka kuliah logika informatika.

JAWABAN
1.  C^A
2.  C<=>D
3.  ¬ (¬A), jadi untuk simbol logika = A

Sabtu, 15 Oktober 2011

IPTEKS,IMAN DAN AMAL SEBAGAI KESATUAN

Diposting oleh Ria Nur Handayani.S di 16.59 0 komentar

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakang
Peran Islam dalam perkembangan iptek dan seni pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma  (cara pandang) ilmu pengetahuan dan seni. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam karena   Aqidah Islam ini wajib dijadikan landasan pemikiran  bagi seluruh ilmu pengetahuan. Bukan berarti menjadikan Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Jadi  ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek dan mengembangkan seni, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan seni telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”.
Dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam Islam, kita perlu mengembangkannya potensi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap berpegang teguh kepada al-Qur’an dan as-sunnah sebagai rasa syukur kita terhadap sumber daya alam yang beranekaragam diciptakan untuk kita semua.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Sejarah Monitor

Diposting oleh Ria Nur Handayani.S di 18.51 0 komentar
Monitor atau yang juga disebut sebagai “computer display” merupakan komponen output yang digunakan untuk menampilkan teks atau gambar ke layar sehingga dapat dinikmati oleh pemakai.
1.1. Sejarah Monitor
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adlaah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil.
Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720x350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160x200 sampai 640x200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna.
Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640x350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video - TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
1.2. Berbagai Jenis Monitor
Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
a. Cathode Ray Tube
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
b. Liquid Crystal Display
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:
  • Polaroid belakang
  • Elektroda belakang
  • Plat kaca belakang
  • Kristal Cair
  • Plat kaca depan
  • Elektroda depan
  • Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
c. Plasma Gas
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Sumber : sony-ak.com
Sebelumnya: Jika Bill Gates Jadi Menristek Indonesia
Selanjutnya : Peradaban Prasejarah yang Musnah
 

Life Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea