Mualilah dengan BASMALLAH dan akhiri dengan HAMDALLAH

Sabtu, 25 Februari 2012

si EMPUNYA blogg

Diposting oleh Ria Nur Handayani.S di 01.51

Saya lahir dan besar dibumi TAMBUN BUNGAI walaupun sebenarnya saya suku BANJAR asli. Dari lahir,masa-masa kanak-kanak,hingga melalui masa-masa remaja sampai saya kuliah sekarang hidup sayan hampir 98% dikota kecil (gak juga ya terlalu kecil) KUALA KAPUAS..kota yang kalo diliat dari palangkaraya ibu kota KALIMANTAN TENGAH kira yah 3 jam nyampe dikota kelahiran saya ini dengan urutan palangkaraya,pulangpisau,basarang, dan kuala kapuas...
Melalui masa kanak-kanak di wilayah yang mayoritas orang dayak (saya lebih banyak mengenal suku DAYAK NGAJU),banjar (lumayan byk suku banjar dikapuas), jawa dan hidup diasrama tentara membentuk saya menjadi sesorang yang bisa dibilang dalam keseharian suka pake bahsa campur-campur, dirumah masih tetap dibudayakan bahasa banjar (baca: bahasa banjar yang tidak terlalu banjar,maksdnya yah bahasa banjar yang seadaannya yah..),keluar sedikit dari rumah dikelilingi dengan tetanga-tetangga yang mayoritas jawa (dalam komplek ABRI maksdunya) jadi saya mngerti bahsa jawa yang tidak terlalu kejawaan (baca:sudah dicampur sama bhs.indo sedikit dan bahsa banjar sebagai bumbu) dan ketika kesekolah maka lingkup pergaulan saya berkaitan dan berhubungan erat dengan orang-orang suku dayak asli (kebanyak sih dayak ngaju) mereka-mereka lah yang berjasa dalam pengertian saya terhadap bahasa   dayak ngaju khususnya. Lagi- lagi pengertian ini hanya sebatas mengerti  saja dan masih kurang fasih dalam membahasakannya, walaupun saya sangat-sangat paham dengan pembicaraan mereka yang menggunakan bahasa dayak tapi saya masih kurang fasih dalam menggunakannya. Dalam kesaharian dan terbawa hingga saya sekarang sudah berdomisili di banjarbaru yang mayoritas teman-teman saya bahasa banjar, saya masih
menggunakan bahasa campur-campur ketiga bahasa tadi walaupun kebanyakn yang saya gunakan bhsa banjar namun terkadang keluar juga lah bahasa campur-campur dari ketiga unsur tadi for example see this “ Aku kurang srek kalo harus satu kelompok dengan buhannya tu”. What mean of the word SREK..,(ngomong apa sih,pake bahasa inggris segala..hahah) secara lebih mudah dimengertinya kalimat tadi berarti “saya kurang enak/nyaman/rasuk(jar orang banjar tu) berkelompok dengan orang-orang itu” yah kurang lebih bigutalah kadang-kadang bahasa saya,malah terkadang ada sebagian dari teman-teman saya yang menganggap bahsa saya kurang bisa dimengerti..hahah
Inilah bukti dari “lingkungan berpengaruh dalam membentuk pribadi seseorang”. Pengguankan bahasa jawa memang tidak terlalu banyak juga tidak telalu kejawaan tapi kadang-kadang ini spontan keluar dari mulut saya.. “ih..aku ora mudeng” bisa diartikan “mudeng=ngerti” (kalo gak salah yah) terus penggunakan NGEH..juga sering saya gunakan..
Bukannya saya tidak mencintai bahsa leluhur (baca:bahsa banjar, saya anggap leluhur saya org banjar karena saya lahir dari ayah dan ibu asli orangg banjar) dan budaya leluhur.saya juga sangat mencintai dan bangga dengan budaya banjar (apalagi tadisi-tradisi orang banjar sebelum nikah, yang byk segala apalah itu) yah setidaknya dalam diri saya ada 2 kebanggaan saya bangga memiliki darah banjar yang kaya akan tradisi dan saya bangga tinggal di kapuas, karena denga tinggal disini saya juga jadi lebih bisa mengenal budaya dayak dan tentunya bahsa-bahasa yang saya ngerti (seprti dayak,jawa walaupun tidak kejawaan,banjar tentunya walaupun juga tidak kebanjaran) walaupun belum fasih membahasakannnya (jawa,dan dayak khusunya)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Life Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea